PENDAHULUAN
Perkembangan IT saat ini menuju
dengan konsep-kosenp social networkingnya, openess,
share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi / tersebar, scalability, Concurencydan
Transparan, Saat ini terdapat trend teknologi yang masih terus digali dalam
penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu Cloud Computing. Akses data
dari mana saja dan menggunakan perangkat fixed atau mobile device menggunakan
internet cloud sebagai tempat menyimpan data, applications dan lainnya yang
dapat dengan mudah mengambil data, download applikasi dan berpindah ke cloud
lainnya, hal ini memungkinkan kita dapat memberikan layanan aplikasi secara
mobile di masa depan. Trend ini akan memberikan banyak keuntungan baik dari
sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi user. Trend saat ini adalah
dapat memberikan berbagai macam layanan secara teristribusi dan pararel secara
remote dan dapat berjalan di berbagai device, dan teknologinya dapat dilihat
dari berbagai macam teknologi yang digunakan dari proses informasu yang
dilakukan secara otsourching sampai dengan penggunaan eksternal data center.
Cloud Computing merupakan model yang memungkinkan dapat mendukung layanan yang
disebut ”Everything-as-a-service” (XaaS). Dengan demikian dapat
mengintegrasikan virtualized physical sources, virtualized infrastructure,
seperti juga sebaik virtualized middleware platform dan aplikasi bisnis yang
dibuat untuk pelanggan didalam cloud tersebut.
TEORI
Cloud computing adalah kumpulan dari beberapa computing resources yang terintegrasi menjadi satu dan di-delivered melalui web. Cloud computing juga didasarkan pada teknologi grid computing, yaitu membuat skalabilitas suatu sistem computing menjadi sangat besar dengan cara menggabungkan beberapa computing resources menjadi satu resource.
1. Perkembangan Cloud
Cloud computing adalah
hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing,
virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software
as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui
jaringan global sendiri dimulai pada tahun enam puluhan. Saat itu muncul “Intergalactic
computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas
pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di
tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di
dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs
manapun, di manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD.
“Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”.
Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di
antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang
akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang
sudah ada sejak tahun enam puluhan.
Semenjak tahun enam puluhan, cloud computing telah
berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena
terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka
Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan
kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah
karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis
adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus
pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan
berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di
mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2),
terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan
kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan
aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya.
Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk
perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari
komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa
teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan
layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi
sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb
Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloudantara
lain matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan
tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor
komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah
menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat
membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat
di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.
2. Manfaat Cloud
- Efisiensi Biaya
Salah satu ide di belakang teknologi cloud computing adalah
memaksimalkan utilisasi komputer yang rata-rata umumnya di bawah 50%.
Dengan menggunakan utilisasi sisa yang tidak terpakai ini maka dapat
diciptakan beberapa virtual server lain. Bayangkan jika proses seperti ini
terjadi pada banyak komputer dan digabungkan menjadi satu! Maka akan tercipta
kapasitas baru yang jauh lebih besar dibandingkan penjumlahan kapasitasphysical
computer. Artinya dengan investasi komputer yang sama tercipta
kapasitas yang berlipat, sehingga menyebabkan biaya sewa pelanggan
menjadi lebih rendah. Selain dari sisi hardware, efisiensi
biaya juga timbul dari biaya operasional, seperti SDM maintenance,
biaya listrik, biaya overhead, dan lain-lain.
Sisi lain dari efisiensi biaya adalah pay as you go. Artinya
pelanggan hanya membayar sesuai pemakaian (on demand). Hal seperti ini
tidak bisa Anda dapatkan jika Anda membangun sendiri sistem komputer Anda
atau membeli server dan menyewa space di data
center (dedicated server). Misal, Anda membeli computer
serverdengan kapasitas RAM 16 GB. Biaya yang Anda keluarkan tentunya adalah
biaya untuk kapasitas 16 GB. Padahal dalam kenyataannya yang Anda gunakan hanya
8 GB. Berarti Anda sudah membayar untuk kapasitas 16 GB untuk pemakaian yang
hanya 8 GB! Hal ini tidak terjadi pada cloud, karena dengan cloud Anda
hanya membayar 8 GB.
- Meningkatkan
ROI dan Cash Flow
Hal lain yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan
Anda, bahwa dengan cloud Anda tidak perlu
melakukan investasi atau mengeluarkan capital expenditure (capex).
Anda hanya perlu membayar sewa sesuai pemakaian. Hal ini berarti mengkonversi capex menjadi opex
(operating expenditure). Bagi perusahaan, model seperti ini cukup
menguntungkan karena akan memperbesar ROI (return on Investment) dan
melancarkancash-flow.
- Fleksibilitas
dalam Menambah Kapasitas
Dengan cloud Anda tidak perlu melakukan proses
pengadaan komputer yang memakan banyak waktu. Cukup dengan melakukan self-provisioning dalam
hitungan menit, kapasitas yang Anda butuhkan telah siap digunakan.
- Kemudahan
untuk Monitoring & Server Management
Proses monitoring dan manajemen server akan jauh lebih
mudah karena semua terkoneksi dengan web portal pelanggan. Anda hanya
tinggal melihat dashboard saja untuk mengetahui status global
server-server Anda. Untuk membuat, meng-upgrade dan me-manage
server serta menginstalasi software sangat mudah,
karena sudah disediakan automation-tools untuk melakukan hal
tersebut.
- Meningkatkan
availability dan ketersediaan data
Sistem cloud pada cloud provider biasanya dibuat dengan
disain high availability. Artinya, sistem tersebut berada pada suatu data
center yang menjamin ketersediaan listriknya, pendingin ruangan, dan lain-lain
yang menjamin fasilitas pendukung bekerja maksimal selama 24 jam sehari. Selain
itu dari sisi perangkat, wajib hukumnya fully redundancy,
karena fitur ini adalah basic-features dari teknologi cloud.
Hal ini membuat server Anda menjadi lebih besar availability-nya
dibanding jika diletakkan di lokasi Anda sendiri. Selain itu storage
system dari cloud umumnya juga di-backup,
sehingga memperbesar peluang data Anda tidak hilang jika terjadicrash pada
sistem storage.
- Akses
secara remote
Cloud computing membuat bisnis Anda tidak
terbatas pada satu lokasi saja. Anda dapat mengakses dari mana saja di seluruh
dunia dan kapan saja. Yang Anda perlukan hanya koneksi Internet, user
ID dan password.
ANALISA
Tanpa kita sadari sebenarnya kita
sudah sering menggunakan aplikasi dengan sistem berbasis cloud
computing. Jika Anda mempunyai web based email account,
seperti Hotmail, Yahoo!Mail atau Gmail, itu berarti Anda sudah pernah mengalami
yang namanya aplikasi cloud computing. Untuk melihat email,
Anda bisa melakukannya di mana saja, yang penting ada internet dan browser.
Software dan data Anda tidak tersimpan di komputer yang Anda pakai melainkan
terletak di cloud server.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar