Web Semantik terdiri dari seperangkat prinsip-prinsip desain, kelompok kerja kolaboratif, dan berbagai teknologi. Beberapa elemen dari Web Semantik yang dinyatakan sebagai calon masa depan dan unsur-unsur lain dari Web Semantik disajikan dalam spesifikasi formal dimaksudkan untuk memberikan deskripsi formal konsep, istilah, dan hubungan dalam satu domain tertentu.
Istilah Web Semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan Web Semantik. Web Semantik menggunakan XML, XMLS (XML Schema), RDF, RDFS (Resources Description Framework Schema) dan OWL.
Web Semantik merujuk kepada kemampuan aplikasi komputer untuk lebih memahami bahasa manusia, bukan hanya bahasa yang baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang lebih kompleks, seperti dalam bahasa percakapan sehingga memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan mesin. Web Semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali homonim, sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database.
Web Semantik (atau Web Bermakna) merujuk kepada teknik yang memungkinkan konten pada Web untuk dapat lebih dimengerti oleh komputer. Istilah Web Semantik itu sendiri dicetuskan oleh Tim Berners-Lee,[1] penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip Web Semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan, Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan Web Semantik. Teknologi Web Semantik ini antara lain adalah RDF, OWL dan SPARQL.
Tim Berners-Lee berkata:
‘’People keep asking what Web 3.0 is. I think maybe when you've got an overlay of scalable vector graphics - everything rippling and folding and looking misty - on Web 2.0 and access to a semantic Web integrated across a huge space of data, you'll have access to an unbelievable data resource‘’
Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet
berbasis web.
Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim
Berners-Lee, penemu World Wide
Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0
sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa
mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat
lakukan sekarang ini.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web semantik,
yang memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna,
tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software.
Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik
itu sendiri.
Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep
dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web
untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu
dalam situs-situs
Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi
yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
Web 3.0 terdiri dari: ~·×
- Web semantik
- Format mikro
- Pencarian dalam bahasa pengguna
- Penyimpanan data dalam jumlah besar
- Pembelajaran lewat mesin
- Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web
Web 3.0 menawarkan metode yang
efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data
online. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang
luar biasa besar.
Walaupun masih belum sepenuhnya
direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki beberapa standar operasional untuk bisa
menjalankan fungsinya dalam menampung metadata, misalnya Resource Description
Framework (RDF) dan the Web Ontology Language (OWL). Konsep Web Semantik
metadata juga telah dijalankan pada Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar
Networks, dan sebuah development platform, Jena, di Hewlett-Packard.
Jika diformulasikan, web 3.0 bisa
dijabarkan dalam perumusan berikut : WEB 3.0 = 4C + P +VS 4C = content,
commerce, community, context P = personality VS = virtual search
Maka, web 3.0 sebagai asisten
personal penggunanya yang tahu segala sesuatu tentang penggunanya dan mengakses
internet untuk mencari jawaban dari kebutuhannya.